Sabtu, 24 November 2012

Muharram, Full Barakah...

Bismillah...
Subhaanallah.. Hari ini tanggal 24 November 2012 bertepatan dengan 10 Muharram 1434 H. Sudah hampir setahun meninggalkan dunia blogspot. Cie ciee bahasanya.. Alhamdulillah akhirnya masih diberikan nikmat oleh Allah karena masih bisa menggunakan internet dalam ruangan yang cukup nyaman. Alhamdulillah, sangat bersyukur plus rasa empati terhadap saudara kita di Palestina yang mungkin sekarang masih dalam penjagaan diri dan keluarganya dari agresi Zionis La'natullah.  Hemm sekarang udah masuk hari ke 9 dari agresi digencarkan si Zionis :( Sebelum baca tulisan ini, yuk sejenak kita berdo'a untuk membantu saudara-saudara kita disana.

Back to the theme...

Yap bener banget.. Rasanya bulan ini, bulan Muharram, banyak banget kebaikan yang bisa saya dapatkan, dan semoga banyak pula kebaikan yang saya lakukan, aamiin. Teringat sebuah tausiyah dalam kajian yang mengatakan bahwa memang bulan Muharram adalah salah satu bulan spesial. Di bulan ini banyak terjadi peristiwa-peristiwa bersejarah dalam Islam. Seperti, digodanya Nabi Adam a.s oleh Iblis La'natullah sehingga Nabi Adam a.s keluar dari Surga. Juga, Kisah Nabi Ibrahim yang selamat dari kobaran api panas yang membakar tubuhnya. Juga masih banyak lagi deeeh :)

Oke, tapi kali ini saya mau berbagi pengalaman pribadi. Mau tahu? Yuk langsung baca selanjutnya aja...

 Kita flash back dari yang paling awal, yaitu kehidupan organisasi di kampus. Saya kuliah di Sekolah Tinggi Ekonomi Islam (STEI) SEBI, Depok. Didalamnya, saya menjadi pengurus salah satu organisasi mahasiswa (ormawa), yaitu SSP (SEBI Solidarity for Palestine). Hari Selasa, 20 November 2012, kami mengadakan kajian Palestina terkini. Pembicaranya adalah Ust. Izzuddin Abdul Manaf, Lc., MA. Salah satu dosen dalam kampus yang BARU PULANG dari GAZA, Palestina..!! Maka, tidak heran banyak sekali mahasiswa/i yang ingin mendengarkan langsung penuturan pengalaman pribadi Beliau dalam buminya para Syuhada tersebut.

Pukul 16.30, ruang Al-Ghazali sudah mulai didatangi para peserta setelah panitia merapikan ruangan karena pukul 16.10 ruang tersebut baru selesai dipakai kuliah! Huuhh  lumayan lelah saat itu karena dengan keterbatasan SDM, kami cepat-cepat melipat bangku dan kemudian menyapu ruangannya. Saya teringat pada presensi. Saya tanya pada Div. Kajian dan ternyata belum disediakan!!  Oh tidaaak.. Hah pokoknya sore itu kami banar-benar bergerak cepat. Maklum, hari itu menjelang acara Access-i dan beberapa pengurus menjadi panitianya sehingga tidak bisa banyak membantu persiapan saat sore itu. Yasudahlah, kami hanya bisa menikmati derapan langkah melawan arus angin saat bolak balik menyiapkan segala sesuatu. Yaa Rabb, begitu urgent-nya rasa sabar dan ikhlash saat itu.

Alhamdulillah, akhirnya satu satu mahasiswa/i berdatangan dan memenuhi ruang tersebut. "Assalaamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh" Suara MC sudah terdengar, yang berarti acara telah dimulai. Rangkaian demi rangkaian acara sudah berlangsung. Pembukaan. Tilawah. Ice breaking. Sambutan Ketua Umum SSP. Dan akhirnya tiba saatnya materi..!! Namun, apa yang terjadi???!! Tidaaaak, pembicara yang ditunggu-tunggu itu belum pula dataaang.!! Ketua Umum SSP masa amanah 2012-2013, Budi Prayogo, sontak bingung. Akhirnya Beliau memutuskan agar acara diisi dengan nonton bareng (nobar) film Palestina. Terlihat peserta sangat menikmati film tersebut, film pengganti yang seharusnya diisi oleh Ust Izzuddin. Hah syukurlah.

Kerjaan masih ada. Ternyata sertiikat yang akan diberikan kepada pembica, ada KESALAHAN penulisan.. Kalian tahu dimana letak kesalahannya? Hanya KURANG SATU HURUF SAJA!! Ikhwannya meminta akhwatnya untuk memperbaiki. Awalnya, okelah. Toh akhwat ada yang jago desain, jadi gak akan lama hanya untuk mengedit saja. Beress sudah diedit lewat Photoscape. Namun, DILUAR KENDALI.. Hasilnya tidak bisa dibuka!! Dengan sabar akhwat itu kembali mengedit. Saya yang berada disampingnya saat itu, hanya bisa memperhatikan, walau sebenarnya saja juga bisa mendesain. Hehhehe. Tiba-tiba... Apa?  Laptop nya lowbat?? Langsung saya mencari teman yang membawa laptop untuk meminjam. Ada seorang akhwat, saya pun mencoba bicara dengannya. Setelah diizinkan, ternyata aplikasinya lama sekali tidak bisa kebuka-buka. Kami tetap menunggu dan saya mencoba mencari laptop yang lain. Namun sayang, tidak ada aplikasi untuk desainnya. Sementara masih menunggu dan sudah semakin sore, khawatir pembicara sudah datang, akhirnya kami putuskan untuk tidak jadi mengedit dan langsung mengeprint sertifikat yang SEDIKIT ada kesalahan itu. Sertifikat pun di print. "Astaghfirullah". Saya memohon ampun pada Allah dalam hati.

30 menit berlalu. Hingga pukul 17.40 pembicara belum datang juga. Oh tidaaak..!! Akhirnya MC mengumumkan bahwa acara dipending untuk shalat Maghrib dan akan dilanjutkan kembali setelahnya. Saya benar-benar ragu bahwa peserta akan kembali mengikuti acara tersebut malam itu. Sayapun memastikan para peserta agak tidak langsung pulang setelah shalat.

Akhirnya, ketika selesai shalat, saya meminta kakak kelas untuk SMS teman pengurus SSP lain untuk datang agar ruangan terlihat penuh dan tidak mengecewakan pembicara. Bersamaan dengan itu, saya mendengar bahwa pembicaranya sudah datang. Huh Syukurlah :)

Saya dan kakak tingkat kembali ke ruang Al-Ghazali. Oh tidaak... Ternyata ruangan kosong bel;um ada Peserta sama sekali. Namun, ada yang menjadi perhatian saya, yaitu seorang lelaki yang sedang duduk di meja yang telkah dipersiapkan untuk pembicara. Dia tampak sedang mengoperasikan laptop dan seketika ia memutar lagu nasyid Palestina. Dengan penuh heran, saya menanyakan orang tersebut pada kakak tingkat yang bersama saya. "Kak, itu siappa? Jangan bilang itu pembicaranya!" Saya bertanya seperti itu karena khawatir pembicara, disisi lain SAMA SEKALI tidak ada peserta diruang itu!! Dia berkata, "Orang yang mana, De?". "Yg itu kak, yang lagi duduk didepan!". Sejenak ia diam, berfikir. "De, itu pembicaranya!!". Apaa?? Aduh sontak saya sangat bingung saat itu. Rasa campur aduk. Rasa khawatir, senang, kesal, penuh harap, de el el. Sekejap saya mengajak masuk kakak itu ke dalam ruuangan, dan beberapa akhwat yang sedang berjalan dibelakang saya. "Ayo cepet masuk." Dengan berusaha tetap tenang saya mengajak dan masuk keruangan. Biasanya, saya selalu duduk dibelakang jika berperan sebagai panitia sebuah acara. Namun kali ini, saya berusaha berperan sebagai peserta dan langsung duduk dibarisan depan bagian akhwat, juga akhwat lainnya. Saya langsung SMS teman-teman pengurus SSP dengan menggunakan HP kakak tingkat, karena HP saya mati saat itu. "Hadduuh... Sulit sekali menggunakan HP nya" Teriak saya dalam hati. Akhirnya saya meminjam HP akhwat lain untuk SMS. Namun karena keterbatasan no HP pengurus SSP yang dia miliki, akhirnya saya pasrah dengan hanya mengirim ke 3 pengurus. Berharap 3 orang itu akan menyebarkannya ke yang lain.

Setelah itu, satu orang ikhwan baru datang menghampiri pembicara yang sudah stand by dimeja pembicara. Nampaknya mereka membicarakan sesuatu. Entahlah. Saya tidak bisa menebaknya. Berkali-kali saya melihat kearah pintu, namun belum ada penambahan peserta akhwat. Terlebih lagi ikhwannya, BELUM ADA SAMA SEKALI..!!! Terlihat pula kakak tingkat yang duduk disebelah saya sedang sibuk mengoperasikan HP nya, nampaknya ia juga melakukan apa yang saya lakukan. Alhamdulillah :)

Beberapa lama kemudian, datang beberapa akhwat dan ikhwan. Rasanya bahagia sekali melihat mereka. Disusul beberapa orang dibelakangnya hingga akhirnya setengah dari ruang tersebut sudah terisi."Alhamdulillah" batin saya berbicara. Seketika itu, MC kembali membuka acara. Dipanggillah seorang al-akh  yang akan menjadi moderator. Tidak lama kemudian, akhirnya sesi materi dimulai. Ust. Izzuddin selaku pembicara, mengawali materinya dengan salam. Suasana ketika itu hening. Hening sekali. Maklum, kampus kami, STEI SEBI, mepet dengan sawah, hhehe... Maka kami sudah akbar dengan sebutan Kampus Mewah, MEpet saWAH.. (^,^)

Ketika pembicara masih bagian pembukaan, mata saya tertuju pada pintu ruangan. Dari samping pintu yang tingginya 3 meter itu, terlihat beberapa orang yang ingin masuk dalam ruangan. Cukup banyak. Cukup banyak. Dan cukup banyak yang menyusul kemudian. Saya tersenyum bahagia melihatnya. Hingga dipertengahan materi, rasanya ingin melihat kebelakang saya. Mengetahui sudah sepenuh apa ruangan terset. Dan akhirnyaaa... Laa haula walaa quwwata illa billaah... Sudah penuh seperti semula. Walau mungkin terlihat agak renggang, tidak serapat dan sesesak tadi, heheh. Alhamdulillah :D

Hingga pukul 17.35, materi berakhir dan dilanjutkan tanya jawab. Ada seorang ikhwan dan seorang akhwat yang bertanya. Pembicarapun menjawab. Setelah dirasa jawaban sudah selesai, pembicara mengakhiri materinya dengan closing statement berupa motivasi. Semua peserta menyimak dengan baik kata-kata itu, hingga setelah Beliau berhenti berucap, suasana menjadi ramai dengan tepukan meriah pertanda peserta puas dengan materi yang diberikan.

ALhamdulillaah... Berakhirlah rangkaian acara malam itu. Tak lupa panitia meminta pembicara untuk foto bersama. Cekrek... Foto itu membawa berbagai kenangan yang takkan terlupakan. Allahu Akbar

* Yaa Rabb, berilah kami hikmah dari setiap apa yang kami katakan dan dari apa yang kami lakukan. Jangan Engkau jadikan amalan yang kami kerjakan menjadi sia-sia. Aaamiiin Yaa Rabbal 'Aalamiin.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar