Minggu, 23 Oktober 2011

Komitmen Da'wah


Jika komitmen terhadap da’wah benar-benar tulus…, maka tidak akan banyak da’i yang berguguran di tengah jalan. Da’wah akan terus melaju dengan mulus untuk meraih tujuan-tujuannya dan mampu mencanangkan prinsip-prinsipnya dengan kokoh.

Jika komitmen terhadap da’wah benar-benar tulus…, niscaya hati sekian banyak orang akan menjadi bersih, pikiran mereka akan bersatu, dan fenomena ingin menang sendiri saat berbeda pendapat, akan jarang sekali terjadi.

Jika komitmen terhadap da’wah benar-benar tulus…, maka sikap toleran akan semarak, rasa saling mencintai akan semakin merebak, hubungan persaudaraan semakin kuat, dan barisan para da’i akan menjadi bangunan yang saling berdiri kokoh dan saling menolong.

Jika komitmen terhadap da’wah benar-benar tulus…, maka dia tidak akan peduli saat ditempatkan dibarisan depan atau belakang. Komitmennya tidak akan berubah ketika dia diangkat menjadi pemimpin yang berwenang mengeluarkan keputusan dan ditaati atau hanya sebagai jundi yang tidak dikenal atau tidak dihormati.

Jika komitmen terhadap da’wah benar-benar tulus…, maka hati seorang da’i akan tetap lapang untuk memaafkan kesalahan saudara-saudara seperjuangannya, sehingga tidak tersisa tempat sekecil apa pun untuk  permusuhan dan dendam.

Jika komitmen terhadap da’wah benar-benar tulus…, maka sikap toleran dan saling memaafkan akan terus berkembang, sehingga tidak ada momentum yang menyulutkan kebencian, menaruh dendam, dan amarah. Namun sebaliknya, semboyan yang diusung bersama adalah “Saya sadar bahwa saya sering melakukan kesalahan, dan saya yakin bahwa Anda akan selalu memaafkan saya.”

Jika komitmen terhadap da’wah benar-benar tulus…, maka tidak mungkin akan terjadi kecerobohan dalam menunaikan kewajiban dan tugas da’wah. Namun yang terjadi adalah fenomena berlomba-lomba untuk melakukan kebaikan dan bersungguh-sungguh untuk mencapai derajat yang lebih tinggi.

Jika komitmen terhadap da’wah benar-benar tulus…, maka semua orang akan sangat menghargai waktu. Bagi setiap da’i, tidak ada waktu yang terbuang sia-sia karena dia akan selalu menggunakannya untuk beribadah kepada Allah disudut mihrab*, atau berjuang melaksanakan da’wah dengan menyeru kepada kebaikan atau mencegah kemungkaran. Atau, menjadi murabbi yang gigih mendidik dan mengajari anak serta istrinya dirumah. Da’i yang aktif dimasjid untuk menyampaikan nasihat dan membimbing masyarakat.

Jika komitmen terhadap da’wah benar-benar tulus…, maka setiap da’i akan patuh dan taat tanpa merasa ragu atau bimbang. Didalam benaknya, tidak ada lagi arti keuntungan pribadi dan menang sendiri.

Jika komitmen terhadap da’wah benar-benar tulus…, maka akan muncul fenomena pengorbanan yang nyata. Tidak ada kata “ya” untuk dorongan nafsu atas segala sesuatu yang sering dengan nafsu untuk berbuat maksiat. Kata yang ada adalah kata “ya” untuk setiap perbuatan yang mendekatkan dri kepada Allah.

Jika komitmen terhadap da’wah benar-benar tulus…, maka setiap anggota akan menaruh kepercayaan yang tinggi kepada pemimpin fikrah. Setiap yang bergabung akan melaksanakan kebijakan pemimpinnya dan menegakkan prinsip-prinsip da’wah didalam hatinya.

Jika komitmen terhadap da’wah benar-benar tulus…, maka setiap orang yang kurang teguh komitmennya akan menangis, sementara yang bersungguh-sungguh akan menyesali dirinya karena ingin berbuat lebih banyak dan berharap mendapat balasan serta pahala dari Allah swt.

Hai jiwa-jiwa penyeru kebajikan, apa sebenarnya bentuk komitmenmu terhadap da’wah? Sungguh, saat menapaki jalan ini, perjalanan da’wah akan terasa sangat panjang. Saat itu jugalah akan terlihat, jika janji dan komitmen seorang da’i memang tulus, maka ia tidak akan mundur ketika berada dimedan pertempuran. Ia akan terus bertahan, lalu bergerak kembali untuk menyerang atau menghancurkan musuh dan konspirasi mereka. Dia akan menunaikan seluruh amanah da’wah yang ada dipundaknya, untuk menyeru masyarakatnya kembali kepada Allah dan Rasul-Nya. Dia menyadari bahwa Allah-lah penentu segalanya. Namun, dia pun tidak takut ketika nyawanya harus lepas dari jasad untuk membuktikan janji kepada Tuhan yang menggenggam jiwanya…

(sumber: buku Komitmen Da'i Sejati karya Muhammad Abduh)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar